Tunagrahita
Tunagrahita adalah keadaaan keterbelakangan mental, keadaan ini dikenal juga retardasi mental (mental retardation). Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yng ditandai dengan lemahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Ciri utama retardasi mental adalah lemahnya fungsi intelektual. Selain intelegensinya rendah anak retardasi mental juga sulit menyesuaikan diri dan berkembang. Sebelum muncul tes formal untuk menilai kecerdasan, orang reterdasi mental di anggap sebagai orang yang tidak dapat menguasai keahlian yang sesuai dengan umurnya dan tidak merawat dirinya sendiri.
Retardasi mental dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe :
1. Retardasi mental ringan ( IQ 55-70)
Individu dengan retardasi mental ringan dapat mengembangkan kemampuan akademiknya hingga kelas 5 atau 6 sekolah dasar.
2. Retardasi mental moderat ( IQ 40-54 )
Individu dengan kategori retardasi mental moderat dapat mengembangan keahlian seperti merawat diri, pertahanan diri dan sebagainya. Dapat berkembang hingga kurang lebih umur 7 tahun pada anak normal.
3. Retardasi mental berat ( IQ 25-39 )
Individu dengan kategori ini sangat membutuhkan bantuan orang lain dalam kehidupannya sehari-hari.
4. Retardasi mental parah ( IQ < 25 )
Individu dengan retardasi mental parah memerlukan perawatan yang lebih lanjut.
Dalam Sekolah Luar Biasa khusunnya SLB-C untuk tunagrahita anak-anak dengan retardasi mental dapat digolongkan menjadi dua tipe :
1. Educabel
pada kategori ini anak-anak yang bersekolah adalah yang mampu didik atau yang disebut dengan anak-anak dengan retardasi mental ringan. Mereka dapat dididik sampai dengan kelas 5 atau 6 sekolah dasar dan dapat dimasukkan pada sekolah SLB-C.
2. Trainable
Kategori Trainable atau mampu latih dapat diberikan pada anak-anak dengan retardasi mental moderat, yang bisa dilatih merawat dirinya sendiri, pertahanan diri, cara makan, minum, dan mandi, dan dapat juga dilatih untuk berkerja agar dapat mencari nafkah sendiri nantinya. Sekolah Luar biasa untuk kategori ini adalah SLB-C1.
B. Rancangan Sekolah untuk Anak Tunagrahita
Agar anak-anak dengan retardasi mental ini dapat bersekolah dan menerima pendidikan yang baik dan sesuai untuk kebutuhan mereka ada beberapa kategori yang dapat digunakan :
A. Metode Pengajaran
Tunagrahita ( C )
Untuk anak SLB-C atau mampu didik metode pengajaran yang dapat digunakan adalah metode ceramah oleh guru seperti pada tingkat Sekolah Dasar lainnya. Dalam hal ini guru menerangkan materi yang diajarkan. Setelah itu guru dapat melakukan tanya jawab dengan murid sehingga murid lebih mampu untuk mengerti apa yang diajarkan. Guru juga bisa menggunakan alat peraga untuk beberapa pelajaran agar anak lebih tertarik untuk belajar dan mampu untuk mengingat lebih baik materi pembelajarannya. Setiap minggunya juga dapat dibuat pelaporan kinerja sehingga guru dapat mengetahui perkembangan anak secara baik juga memberikan reward bagi anak yang berkembang dengan baik dan disiplin dalam kelas.
Tunagrahita ( C 1 )
Untuk anak SLB-C1 atau mampu latih metode pengajaran yang dapat digunakan adalah ceramah secara efektif dengan menggunakan kontak mata yang baik, isyarat, juga suara yang jelas. Guru dapat membangun komunikasi yang baik dengan murid sehingga murud merasa nyaman saat belajar. Karena mereka merupakan murid yang mampu didik maka harus disediakan berbagai alat untuk menunjang pembelajaran mereka.
B. Mekanisme Pengajaran
Tunagrahita ( C )
Mekanisme pengajaran yang dapat diterapkan bisa sama dengan anak Sekolah Dasar pada umumnya. Bisa digunakan waktu 30-35 menit untuk setiap mata pelajarannya. Yaitu dengan 20 menit ceramah oleh guru dan 10 menit tanya jawab dengan siswa.
Tunagrahita ( C 1 )
Pada kelas ini mekanisme yang digunakan dapat digunakan waktu 120 menit. Dimana 15 menit pertama guru akan memperkenalkan alat, 30 menit selajutnya guru akan memperagakan keterampilan yang akan dilatih. 75 menit kemudian para peserta didik akan memperaktekkan keterampilan tersebut dan dibantu dengan guru.
C. Managemen Kelas
- Gaya Penataan Tunagrahita ( C )
Dapat digunakan gaya seminar yaitu gaya susunan kelas dimana sejumlah besar murid duduk berbentuk lingkaran, persegi, atau bentuk U. Pada gaya ini guru akan lebih mudah untuk menjangkau murid-muridnya sehingga guru lebih mudah mengetahui apa yang dilakukan murid dan mengetahui apakah murid sudah mengerti atau tidak.
- Stategi Umum Tunagrahita ( C )
Dapat digunakan gaya otoritatif yaitu melibatkan murid dalam kerja sama give and take dan menunjukkan sikap perhatian kepada mereka. Sehingga mereka mampu untuk berkerja sama dengan teman, tidak cepat puas, dan berusaha mencapai penghargaan tertinggi.
- Gaya Penataan Tunagrahita ( C 1 )
Dapat digunakan gaya klaster yaitu gaya susunan kelas dimana sejumlah murid berkerja dalam kelompok kecil. Pada gaya penyusunan kelas ini anak dapat berusaha untuk mengerjakan keterampilan mereka secara bersama-sama. Atau dapat juga digunakan gaya off-set yaitu gaya susunan kelas dimana sejumlah murid duduk di bangku tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain. Gaya ini dilakukan apabila guru ingin menguji murid satu per satu dengan keterampilan yang mereka miliki yang membutuhkan konsentrasi sehingga mereka tidak saling mengganggu satu sama lain.
- Strategi Umum Tunagrahita ( C 1 )
Dapat digunakan gaya otoritatif juga yaitu melibatkan murid dalam kerja sama give and take dan menunjukkan sikap perhatian kepada mereka. Sehingga mereka mampu untuk berkerja sama dengan teman, tidak cepat puas, dan berusaha mencapai penghargaan tertinggi.
D. Tujuan Pembelajaran C
- Mengembangkan kemampuan akademik peserta didik secara optimal agar dapat mandiri dalam kehidupan.
- Menyiapkan peserta didik agar memiliki dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, keperibadian, serta akhlak yang mulia.
- Membekali peserta didik untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih lanjut.
- Menyiapkan peserta didik agar dapat bersosialisasi di masyarakat.
Tujuan Pembelajaran C 1
- Mengembangkan non akademik peserta didik secara optimal agar mandiri dapat mandiri dalam kehidupan.
- Menyiapkan peserta didik agar memiliki keterampilan untuk bekal hidup mandiri.
- Mempersiapkan peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang trampil.
- Menyiapkan peserta didik agar dapat bersosialisasi di masyarakat.
E. Fasilitas C
- Menyediakan guru-guru yang berkualitas yang mengerti tentang Anak Berkebutuhan Khusus dan memiliki pengalaman yang baik di bidang ini.
- Menyediakan buku-buku yang berkualitas dan sesuai bagi peserta didik pada tingkatannya masing-masing.
- Menyediakan ruang kelas yang nyaman dan aman untuk kegiatan belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan baik.
- Menyediakan alat peraga yang menunjang pada kegiatan belajar mengajar.
- Menyediakan tempat bermain dan taman yang baik dan aman untuk peserta didik.
Fasilitas C 1
- Menyediakan guru-guru yang berkualitas yang mengerti tentang Anak Berkebutuhan Khusus dan memiliki pengalaman yang baik di bidang ini.
- Menyediakan alat dan bahan yang baik dan aman untuk mengembangkan keterampilan peserta didik.
- Menyediakan ruang kelas yang nyaman dan aman untuk kegiatan belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan baik.
- Menyediakan rak-rak yang tersusun rapi untuk memajang hasil karya peserta didik.
- Menyediakan tempat bermain dan taman yang baik dan aman untuk peserta didik.
0 komentar:
Posting Komentar